PT Satya Agrindo Perkasa menerima penghargaan Golden Europe Award for Quality pada akhir Oktober 2018. Pupuk yang dihasilkan perusahaan menjaga keseimbangan ekosistem lingkungan.
Ibarat maju ke medan pertempuran, senjata yang mumpuni merupakan kelengkapan mutlak digunakan pasukan untuk menghadapi serangan musuh yang menghadang. Begitupun dalam menghadapi medan pertempuran di dunia perkebunan kelapa sawit, senjata utama yang digunakan adalah pupuk yang mempunyai kemampuan tinggi untuk menahan serangan hama dan penyakit di samping menghadapi tantangan tingkat kesuburan tanah yang kian tergerus.
Pupuk NPK Hi-Grade bukan saja cocok digunakan untuk tanaman sawit. Produk ini bisa diaplikasikan kepada tanaman lain seperti hortikultura, kakao, dan karet. Ini terbukti membantu petani dan pelaku kebun mendapatkan hasil selangit di saat keterbatasan lahan.
“Saya telah menggunakan pupuk Haramax semenjak 2 tahun lalu. Kualitas pupuk ini sangatlah bagus,” kata Baskara Liga Pendiri Asosiasi Plantes Indonesia. Menurutnya Haramax sudah diaplikasikan untuk 72 jenis tanaman buah seperti jambu klutuk, apel, pisang, jeruk manis, pear, dan jambu manis. Terbukti, pupuk Haramax membantu waktu produksi lebih cepat dan produktivitas lebih tinggi
PT Wanasari Nusantara, salah satu Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di kecamatan Singingi Hilir Provinsi Riau ini, juga telah mencicipi kelebihan dari pupuk HARAMAX tersebut. Bagaimana pupuk yang berbahan dasar organik plus asam amino dan mikroba-mikroba unggul ini, mampu memperbaiki kondisi tanah perkebunan menjadi subur yang berdampak peningkatan produksi Tandan Buah Segar (TBS) sawit.
Lee Choo Chai, General Manager PT Mustika Agro Sari menyadari bahwa tanah yang akan digunakan sebagai lahan perkebunan sawit oleh perusahaannya di Pekanbaru, Riau, kualitasnya tidak bagus dan kurang subur.
Keunggulan Pupuk NPK Hi-Grade bukan saja diakui pelaku kebun. Melainkan datang dari Asosiasi Planter Indonesia yang diwakili Baskara Liga selaku Ketua Asosiasi Planter Indonesia. Dalam beberapa seminar perkebunan, Baskara selalu menyarankan penggunaan pupuk NPK Hi-Grade yang sudah teruji kualitasnya.
Direktur Utama PT Satya Agrindo Perkasa (Satya Agrindo) Juswar Halim mengatakan, penggunaan pupuk bioorganik dapat meningkatkan efisiensi pemupukan dan perbaikan struktur tanah. “Sekarang, mereka beralih kepada pupuk majemuk atau NPK yang ditambah unsur organik dan hayati. Ini dapat menghemat dosis pemupukan 30-50% dibandingkan pemakaian pupuk lain," kata Juswar dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (25/11).
Pupuk NPK Hi-Grade plus OBH menjadi solusi tepat untuk perbaikan struktur tanah kebun dan peningkatan produktivitas tanaman sawit, hasil optimal, dan biaya pemupukan lebih efisien.
PT Satya Agrindo Perkasa menargetkan bisa meningkatkan penjualan pupuk bio organik atau NPK yang memiliki unsur organik dan hayati ke perusahaan-perusahaan sawit. Penggunaan pupuk majemuk dinilai lebih hemat sekitar 30-50 persen dibandingkan jika perusahaan-perusahaan perkebunan menggunakan pupuk kimia tunggal. Akibatnya, produksi tandan buah segar (TBS) diprediksi turun sektiar 2 kilogram (kg) per jenjang. Selain itu, rendemen minyak akan berkurang sekitar 1,5%.